Listen to this articleMuna, Datasultra.com – Kejaksaan Negeri (Kejari) Muna mencatat prestasi gemilang sepanjang Januari hingga Agustus 2025 dengan menyelamatkan kerugian keuangan negara sebesar Rp1,67 miliar.
Capaian ini sekaligus mengantarkan Kejari Muna meraih peringkat keempat nasional dalam bidang pidana khusus kategori tipe B berdasarkan evaluasi kinerja semester I tahun 2025 oleh Kejaksaan Agung RI.
Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Muna, Fariadi, menyampaikan hal itu dalam konferensi pers di kantor Kejari, Rabu 3 September 2025.
“Total penyelamatan kerugian uang negara mencapai Rp1,67 miliar dari Januari hingga Agustus 2025,” ungkapnya.
Pada tahap penyelidikan, Kejari Muna menangani empat perkara, di antaranya dugaan penyimpangan anggaran stunting 2022 pada Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Muna dan Muna Barat,
Kemudian penyimpangan rehabilitasi kantor perwakilan Pemda Butur di Baubau, dugaan korupsi keuangan Dinas KB-P3A Muna Barat tahun anggaran 2021, serta temuan BPK terkait 41 paket pekerjaan Dinas Pendidikan Butur 2022–2023.
Sementara itu, pada tahap penyidikan terdapat lima perkara, antara lain dugaan korupsi pekerjaan stadion sepak bola Raha (Dispora Muna 2022–2023), korupsi belanja uang persediaan di Sekretariat Pemda Muna Barat 2023, serta dugaan penyalahgunaan anggaran BOK dan JKN Kapitasi UPTD Puskesmas Lohia 2024–2025.
Menurut Fariadi, pemulihan keuangan negara terdiri dari tahap penyelidikan sebesar Rp322 juta, tahap penyidikan Rp788 juta, eksekusi pembayaran denda Rp300 juta, dan uang pengganti Rp261 juta.
“Totalnya mencapai Rp1,67 miliar,” jelasnya.
Fariadi menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran Adhyaksa atas kerja keras dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi di wilayah hukum Muna.
“Alhamdulillah, kami juga meraih peringkat keempat nasional atas capaian kinerja bidang pidana khusus kategori tipe B. Semoga ini menjadi motivasi untuk berkinerja lebih baik di tahun 2026 dan semakin memberi manfaat kepada masyarakat,” tandasnya. (Len)
